Mamuju, Korem 142/Tatag peringati Maulid Nabi Muhammad.SAW 1444H/2022M, bertempat di Masjid Al – Amin Korem 142/Tatag dengan mengusung tema ” Meneladani Akhlak Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan sehari-hari". Rabu (12/10/2022).
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. dihadiri para Kasi Korem 142/Tatag, waka Ajenrem 142, Para Perwira, Bintara, Tamtama dan PNS serta Ketua Persit KCK Koorcabrem 142 Ny. Umrah Farouk Pakar, bersama anggota persit korem KCK Koorcabrem 142 PD XIV Hasanuddin.
Danrem 142/Tatag Brigjen Inf Farouk Pakar, S. Pd., M.Han. dalam sambutannya mengatakan, Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada tanggal 12 Rabi'ul Awal Tahun Gajah di Makkah al-Mukarramah atau pada hari Senin tanggal 22 April 571 M. Kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan momentum awal babak baru kejayaan islam dalam konteks penyebaran agama Islam sebagai agama tauhid.
Tugas dan tanggung jawab Nabi Muhammad SAW sangat berat, karena pada saat itu Nabi dihadapkan dengan zaman yang penuh kejahiliahan (kebodohan).Danrem juga meminta seluruh jamaah agar meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Tandas danrem.
Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW kali ini dibawakan oleh Ustadz Nur Salim Ismail, S.Th.I, M.Si beliau adalah Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Sulawesi Barat.
Baca juga:
KN Pulau Dana-323 Tiba di Darwin Australia
|
Ustadz menyampaikan bahwa sosok yang agung Rasulullah Muhammad SAW adalah contoh manusia yang terbaik dan sempurna, tempat bertemunya Akhlak yang utama dan mulia serta pembawa panji-panji risalah, dakwah alam secara universal.
Aspek kesempurnaan Baginda Rasulullah SAW yaitu tidak ada yang menyamai kelahirannya. Keistimewaan beliau melebihi para sahabat dan anak-anaknya. Keteguhan dan kebijakannya tidak pernah bergeser sedikitpun, bahkan senantiasa membentengi dengan kebaikan.
KeagunganNya yang tidak ada satupun makhluk yang dapat menyaingi dan menandinginya Keagungan Muhammad SAW nampak jelas dalam aspek kepemimpinannya, akhlaknya, dakwahnya, bahkan kehidupannya.
Maka tidak mengherankan apabila beliau sebelum diangkat oleh Allah SWT menjadi Nabi dan Rasul, beliau dilindungi oleh awan dari sinar matahari. Mampu mengekang hati dan lisannya saat marah. Beliau dikenal keterjagaan dirinya dari sifat yang tercela. Penampilannya yang manis dan langkah hidupnya mulia serta memiliki rasa dan jiwa kemanusiaan yang tinggi.
Oleh karena itulah beliau dikenal dengan kejujurannya, sehingga mendapat gelar al-amin.Disinilah letak “Keagungan Muhammad SAW” karena beliaulah tauladan yang layak untuk diikuti dan dicontoh dalam semua aspek kehidupan. Karena beliau benar-benar berbudi pekerti yang luhur dan agung. Tutup Ustadz Nur Salim Ismail STHI, M.Si.